Artikel Inovasi Pendidikan – Inovasi pendidikan perlu dilakukan mengingat pendidikan akan mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman. Dalam hal ini pembaruan teori dalam pendidikan. Baca juga tentang Artikel Jurnal Pendidikan.
Berikut ini adalah sebuah artikel yang menjelaskan Manfaat Pembaharuan Teori terhadap Pendidikan dalam Permasalahan tumbuh kembang dan pendidikan anak cerdas istimewa.
sumber : http://www.artikelbagus.com/2012/04/artikel-inovasi-pendidikan.html#ixzz3L3Aidj5u
Berikut ini adalah sebuah artikel yang menjelaskan Manfaat Pembaharuan Teori terhadap Pendidikan dalam Permasalahan tumbuh kembang dan pendidikan anak cerdas istimewa.
- Manfaat Pembaharuan Teori terhadap Pendidikan
- Dalam kelas reguler/inklusi dan kurikulum berdiferensiasi
Dalam laporan penelitian tiga bagian yang salah satunya adalah penelitian metateori yang dilakukan oleh T.Mooij dkk (2007) dari Centrum voor Begaafheid Onderzoek (pusat penelitian giftedness) Universitas Nijmegen – Belanda, memperlihatkan bahwa trend pendidikan anak cerdas istimewa secara mainstream kini lebih menyadari bahwa pendidikan untuk berbagai kelompok gifted ini
lebih baik berada dalam sekolah atau kelas-kelas reguler bersama dengan
anak-anak usia sebayanya. Hal ini dimaksudkan agar anak-anak ini dapat
melakukan kontak yang baik dengan peer grup atau sebayanya, guna pengembangan sosial emosional yang tepat yaitu pengembangan self-esteem yang baik serta self-concepts yang
realistis.12 Disamping itu, anak-anak ini juga membutuhkan metoda
tersendiri terutama ditujukan pada aktualisasi prestasi dengan
pendekatan multitalenta (lihat teori multifaktor dari Kurt Heller), maka
dalam kelas-kelas reguler kepadanya diperlukan kurikulum yang sesuai
dengan level masing-masing serta adanya kurikulum berdiferensiasi.
Bentuk sekolah atau kelas reguler yang menerima beragam keunikan anak,
dan memberikan tawaran pedidikan sesuai dengan keunikan anak didik,
disebut sebagai kelas atau sekolah inklusi.
Beragam kelas atau sekolah inklusi yang banyak dikembangkan oleh
berbagai negara mempunyai beberapa keragaman. Sebagai misal, Norwegia
yang telah memulai pendidikan melalui kelas inklusi sejak adanya reformasi pendidikan tahun 1994 yang meletakkan anak-anak gifted bersama
beragam anak-anak berkebutuhan khusus lainnya seperti anak
berkecerdasan kurang dan terbatas, cacat fisik primer, dan anak-anak
normal. (Bentuk seperti ini biasa disebut full-inclusion). Bentuk
sekolah atau kelas inklusi seperti ini membutuhkan tawaran pendidikan
dengan banyak level atau komptensi. Namun negara Belanda meletakkan anak
gifted dalam sekolah inklusi yang terbatas bersama 4 kelompok
lainnya yaitu: penyandang ADHD, Autisme, learning disabilities dan anak
normal. Berbeda dengan model yang dikembangkan oleh Norwegia, dalam
Undang-undang pendidikan Belanda, sekolah reguler sebagai sekolah
inklusi hanya menerima anak berkecerdasan normal ke atas, dan tidak
bergangguan cacat primer. Bentuk sekolah seperti ini telah berdiri sejak
tahun 1990 dengan nama program We Zijn Weer Samen Naar School atau
Kita Kembali Sekolah Bersama-sama. Nama seperti ini diberikan karena
semula anakanak berkebutuhan khusus tersebut dipisah diletakkan di
sekolah-sekolah khusus. Bentuk pendidikan di Belanda kini lebih kepada
pendekatan sistem kompetensi atau level, dibagi dalam 3 kompetensi,
yaitu kompetensi atas, rata-rata, dan bawah. Dan juga lebih kepada pendekatan pendidikan yang adaptif (adaptive education),
dimana materi pendidikan yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan
dan kondisi murid (Mönks & Pflüger, 2005, Dodde & Luene,1995 )
Maksud diadakan kurikulum berdiferensiasi bagi anak-anak gifted ini adalah (Mooij, 2007):
- meningkatkan motivasi belajar anak didik
- menghindari kebosanan dalam menempuh pelajaran
- agar perkembangan anak menjadi lebih baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar